Bogor, nusantarabersahabat.Com :
Kamis, 23 Oktober 2025 — Di tengah tantangan era digital dan derasnya arus informasi, Uji Kompetensi Wartawan (UKW) menjadi instrumen penting untuk menjaga kualitas dan integritas profesi jurnalistik. Hal ini disampaikan oleh Drs. Rustam Fachri, seorang ahli pers nasional, dalam wawancara eksklusif yang berlangsung di Villa Ivan, kawasan Megamendung, Bogor, Kamis (23/10/2025).
Drs. Rustam Fachri dikenal sebagai tokoh pers yang telah mengabdikan diri lebih dari tiga dekade dalam dunia jurnalistik dan pendidikan komunikasi. Ia pernah menjabat sebagai pengurus organisasi wartawan tingkat nasional dan aktif dalam pengembangan standar kompetensi wartawan di Indonesia. Kiprahnya banyak berkontribusi dalam mendorong profesionalisme media dan pembinaan etika jurnalistik.
Dalam perbincangan santai namun mendalam, Rustam menegaskan bahwa UKW bukan sekadar formalitas administratif, melainkan fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap media.
> “UKW memastikan wartawan memahami kode etik, teknik peliputan, dan tanggung jawab sosial sebagai penyampai kebenaran. Di tengah maraknya hoaks, kompetensi menjadi benteng utama,” ujarnya.
Rustam juga menyoroti dampak positif UKW terhadap kredibilitas media. Menurutnya, media yang mengedepankan wartawan ber-UKW menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme dan akurasi informasi.
Namun, ia tak menutup mata terhadap tantangan pelaksanaan UKW, terutama di daerah. “Masih ada wartawan yang menganggap UKW sebagai beban. Di sisi lain, akses dan biaya menjadi kendala. Padahal, wartawan lokal punya peran strategis dalam membangun literasi publik,” jelasnya.
Sebagai solusi, Rustam mendorong sinergi antara Dewan Pers, organisasi profesi, dan lembaga pendidikan. Ia juga mengusulkan digitalisasi proses UKW dan pemberian insentif bagi wartawan yang telah lulus uji kompetensi.
Menutup wawancara, Rustam menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda:
> “Jadilah wartawan yang tidak hanya cepat, tapi juga tepat. Kompetensi itu bukan soal gelar, tapi soal tanggung jawab. Jangan takut diuji, karena dari situlah kita belajar dan berkembang.”
Wawancara ini merupakan bagian dari upaya edukasi publik tentang pentingnya profesionalisme dalam dunia pers, sejalan dengan semangat UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik yang menekankan akurasi, independensi, dan tanggung jawab sosial.
Reporter : Kang Aden/Hafid


















