Jakarta, nusantarabersahabat.com :
Setelah melalui fondasi Konsolidasi dan Reorganisasi Nasional pada 2025, Partai Berkarya kini memasuki fase berikutnya: penguatan infrastruktur dan kaderisasi terukur yang akan menjadi fokus utama Partai Berkarya di awal tahun 2026. Minggu, 09 November 2025.
Di bawah kepemimpinan Mayjen TNI (Purn) Muchdi Purwoprandjono sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Prof. Dr. Irmanjaya Thaher, SH, MH, Partai Berkarya menegaskan bahwa 2026 bukan lagi tahun pembenahan internal, tetapi tahun pergerakan komando kader secara massif, sistemik, dan terencana.
Sekjen Irmanjaya menegaskan bahwa konsolidasi bukan hanya soal struktur dan legalitas, tetapi harus diterjemahkan menjadi kerja politik nyata di lapangan melalui penguatan SDM politik partai.
2026 adalah tahun penguatan daya tempur politik. Infrastruktur organisasi sudah dibenahi, tinggal kita isi dengan kader yang memiliki kompetensi, loyalitas, dan militansi. Ini bukan sekadar mengaktifkan struktur, tetapi mengembangkan kualitas kader,” ujar Irmanjaya di Jakarta
Penguatan Infrastruktur dan Kaderisasi 2026 akan berjalan melalui 3 koridor utama:
1. Penyempurnaan dan aktivasi kantor-kantor struktural partai
DPW dan DPD wajib memiliki pusat aktivitas yang jelas, aktif, dan terdokumentasi. Dengan kantor yang hidup, kaderisasi berjalan.
2. Program kaderisasi formal dan terstandarisasi nasional
Kaderisasi akan dibangun dengan pola kurikulum: ideologi, politik, komunikasi, digital, dan strategi pemilu. Setiap kader wajib memiliki kompetensi minimal.
3. Penyiapan alur pembibitan pimpinan wilayah, Setiap daerah harus memiliki kader unggulan yang dipersiapkan untuk 3 target jabatan: DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.
Partai Berkarya menegaskan bahwa kekuatan partai bukan hanya pada Ketua Umum dan DPP, tetapi pada kualitas kader-kadernya di lapangan.
Dengan pendekatan ini, Partai Berkarya ingin memastikan bahwa setiap DPW dan DPD tidak hanya nama struktur, tetapi mesin organisasi yang hidup dan bergerak.
Irmanjaya menjelaskan :
Setiap partai bisa punya pengurus. Tetapi tidak setiap partai punya kader. Tahun 2026 adalah momentum untuk membuktikan bahwa Berkarya adalah Partai Kader, bukan Partai Struktural saja
Penguatan infrastruktur dan kaderisasi di 2026 merupakan persiapan strategis menuju fase besar kedua, yaitu: penguatan elektoral dan penetrasi basis suara, yang akan mulai dijalankan pada 2027–2028, menjelang verifikasi partai politik dan pemetaan caleg ke Pemilu 2029.
Dengan demikian, 2026 menjadi momentum yang menentukan arah kemenangan masa depan Partai Berkarya.
Reporter : Redaksi Pusat


















