banner 728x250

Selama Demokrat Berkuasa, 55 Juta Hektar Konsesi Lahan Hutan Diberikan ke Korporasi

banner 120x600
banner 468x60

 

Jakarta, nusantarabersahabat.com :

banner 325x300

Selama 10 tahun Partai Demokrat berkuasa, tercatat 55 juta hektar konsesi lahan diberikan kepada pengusaha dan korporasi. Ini menjadikan periode 2004-2014, masa paling banyak memberikan konsesi lahan kepada pengusaha dan korporasi. Selasa, 09 Desember 2025.

Temuan itu dijabarkan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Auriga Nusantara dalam sebuah jurnal yang diterbitkan September 2022 lalu.

Dalam jurnal berjudul Indonesia Tanah Air Siapa Kuasa Korporasi di Bumi Pertiwi, diperlihatkan bahwa Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai kepala negara yang memegang rekor pemberian konsesi lahan selama 10 tahun berkuasa.

Angka terbesar memang dipegang Presiden ke-2 Soeharto yakni 79 juta hektar lahan. Namun hal itu terjadi ketika Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Sementara SBY hanya dalam waktu 10 tahun berkuasa sudah memberikan 55 juta hektar lahan kepada korporasi.

Disebutkan bahwa gelombang pemberian penguasaan/pengelolaan/pengusahaan lahan kepada korporasi menderas sejak Orde Baru, terutama dengan diterbitkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing pada 1967 (UU 1/1967) dan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada 1968 (UU 6/1968).

Penguasaan oleh korporasi ini melalui berbagai bentuk, seperti konsesi dan izin pada pertambangan; izin usaha perkebunan dan atau hak guna usaha pada perkebunan sawit; konsesi/izin logging (biasa dikenal Hak Pengusahaan Hutan – HPH) atau kebun kayu (biasa dikenal Hutan Tanaman Industri – HTI) pada kehutanan.

Omnibus, atau dikenal juga UU Cipta Kerja, membungkus semuanya dalam bentuk Perizinan Berusaha.

Meski nama atau istilahnya beragam, satu hal yang pasti: semua itu diperuntukkan bagi perusahaan atau, untuk selanjutnya disebut, korporasi. Soeharto memang merajai “kemurahan hati” pemerintah kepada korporasi.

Berkuasa 32 tahun tak kurang dari 79 juta hektare diberikan sepanjang rezimnya kepada korporasi, baik kehutanan, sawit, maupun tambang.  Menyusul rezim SBY, yang selama 10 tahun berkuasa menyerahkan penguasaan lahan seluas 55 juta hektare kepada korporasi.

Sangat jauh berbeda dengan era Megawati Soekarnoputri. Di mana tidak terlalu banyak memberi penguasaan lahan kepada korporasi. Bahkan hanya Presiden Soekarno dan putrinya itu yang anti terhadap konsesi kelapa sawit.

Tidak heran, karena Megawati sendiri pernah menegaskan bahwa sawit adalah “tanaman arogan” karena dampaknya yang besar terhadap lingkungan dan ruang hidup masyarakat.

Ini menjadi pengingat bahwa keberpihakan pada bumi dan rakyat harus berdiri di atas kepentingan eksploitasi, seperti yang diingatkan Ibu Mega, bahwa Gusti Allah juga yang memberikan bumi yang hijau ini untuk kita.

Jurnalis : Irma

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

news-1112

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

10221

10222

10223

10224

10225

10226

10227

10228

10229

10230

11000

11001

11002

11003

11004

11005

11006

11007

11008

11009

12001

12002

12003

12004

12005

12006

12007

12008

12009

12010

20001

20002

20003

20004

20005

20006

20007

20008

20009

20010

10231

10232

10233

10234

10235

10236

10237

10238

10239

10240

11010

11011

11012

11013

11014

11015

11016

11017

11018

11019

12011

12012

12013

12014

12015

12016

12017

12018

12019

12020

20011

20012

20013

20014

20015

20016

20017

20018

20019

20020

10126

10127

10128

10129

10130

10206

10207

10208

10209

10210

10211

10212

10213

10214

10215

10216

10217

10218

10219

10220

11020

11021

11022

11023

11024

11025

11026

11027

11028

11029

11030

11031

11032

11033

11034

12021

12022

12023

12024

12025

12026

12027

12028

12029

12030

12031

12032

12033

12034

12035

20021

20022

20023

20024

20025

20026

20027

20028

20029

20030

20031

20032

20033

20034

20035

9041

9042

9043

9044

9045

10196

10197

10198

10199

10200

10201

10202

10203

10204

10205

11035

11036

11037

11038

11039

11040

11041

11042

11043

11044

10146

10147

10148

10149

10150

10181

10182

10183

10184

10185

10186

10187

10188

10189

10190

10191

10192

10193

10194

10195

11045

11046

11047

11048

11049

11050

11051

11052

11053

11054

11055

11056

11057

11058

11059

12036

12037

12038

12039

12040

12041

12042

12043

12044

12045

12046

12047

12048

12049

12050

20036

20037

20038

20039

20040

20041

20042

20043

20044

20045

20046

20047

20048

20049

20050

10161

10162

10163

10164

10165

10166

10167

10168

10169

10170

10171

10172

10173

10174

10175

10176

10177

10178

10179

10180

11060

11061

11062

11063

11064

11065

11066

11067

11068

11069

11070

11071

11072

11073

11074

12051

12052

12053

12054

12055

12056

12057

12058

12059

12060

20051

20052

20053

20054

20055

10086

10087

10088

10089

10090

10091

10092

10093

10094

10095

10096

10097

10098

10099

10100

11000

11001

11002

11003

11004

11005

11006

11007

11008

11009

20056

20057

20058

20059

20060

20061

20062

20063

20064

20065

news-1112